nusakini.com--Hari ini, Senin (14/11) Dewan Energi Nasional melaksanakan sidang anggota ke-19. Sidang yang dihadiri seluruh unsur pemangku kepentingan dan Pemerintah ini membahas tiga agenda utama yakni, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), harga gas untuk industri dan program proyek kelistrikan 35.000 MW. 

Anggota DEN dari unsur Konsumen, Dwi Hary Soeryadi menjelaskan, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), untuk pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23% dalam bauran energy nasional harus dapat diwujudkan pada tahun 2025 dan ini lanjut Dwi sudah dimasukkan dalam rencana kerja Kementerian dan lembaga ditahun 2017 dan seterusnya. “Dewan Energi Nasional sudah memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi masalah dan kendala yang ada,” ujar Dwi.  

Menambahkan Dwi, Anggota DEN dari unsur konsumen, Syamsir Abduh mengatakan, RUEN sudah harus dijalankan 2017 oleh seuluruh Kementerian dan Lembaga meskipun secara administrasi belum dikeluarkan Peraturan Presidennya tetapi dalam sidang paripurna sudah diputuskan dan sudah sepakat terhadap substansinya. “Dalam rapat, Kementerian Keuangan mengatakan, bahwa Kementerian dan lembaga sudah bisa menggunakan RUEN sebagai dasar untuk membuat program dan anggaran tahun 2017 dan diharapkan dalam waktu dekat RUEN secara Perpres sudah ditetapkan,” ujar Syamsir. 

  Agenda selanjutnya, untuk harga gas bumi ada tiga hal yang menjadi pokok pembicaraan yaitu masalah transparansi, mata rantai distribusi dan harga gas bumi. didalam transparansi sendiri itu diharapkan dari sisi hulu hingga ke hilir termasuk juga pengguna dalam hal ini industri pengguna gas itu juga harus saling terbuka mengenai struktur biayanya sehingga harga untuk komoditas yang jualnya nanti bisa bersaing di regional.”Terkait dengan mata rantai distribusi sudah dimasukkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2016 Ketentuan Dan Tata Cara Penetapan Alokasi Dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi,”jelas Dwi. 

“Program 35.000 MW. Untuk tahun 2019 diperkirakan progress yang akan dicapai minimal sekitar 19.000 MW dan dengan berbagai macam pertimbangan antara lain pertumbuhan ekonomi yang diambil adalah 6%. Tadi sudah disepakati minimal 19.000 MW dan PLN akan berusaha mewujudkannya lebih dari 19.000 MW,” pungkas (p/ab)